Menjadi bagian dari Flores secara umum dan Manggarai khususnya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Mengapa tidak? Karena mencintai dan membanggakan tanah kelahiran adalah sebuah keharusan. Menjaga apa yang ada juga merupakan sebuah kewajiban yang perlu dibuat, meski tidak merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan.
Mungkin kali ini gaya bertuturnya agak berbeda dari yang sebelumnya. Pada bagian yang sudah-sudah, asemolas lebih banyak berkisah tentang tempat-tempat wisata yang ada di daerah Manggarai. Atau lebih tepatnya mempromosikan tempat-tempat wisata alam yang ada di daerah Flores secara umum dan wilayah Manggarai secara lebih khusus.
Saat ini topik yang akan diangkat meski masih dalam ruang lingkup tempat wisata, namun pembahasannya bersifat umum; tidak terikat pada satu objek wisata saja.
Biar bahasanya tidak makin ngawur, mari telusuri bersama perjalanan singkat tempat-tempat wisata di daerah Flores secara umum dan Manggarai pada khususnya.
Mengapa Tempat Wisata Manggarai?
Begitu banyak tempat wisata alam yang ada di wilayah Flores, khususnya Manggarai. Lokasi objek wisata alam tersebut tersebar di wilayah-wilayah kabupaten Manggarai. Baik itu di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, maupun di wilayah Kabupaten Manggarai Timur.
Seperti penjelasan pada artikel sebelumnya meski hanya sepintas lalu, Manggarai merupakan salah satu suku yang ada dan mendiami Pulau Flores. Di tanah Manggarai ini banyak sekali tempat wisata alam yang belum diketahui publik. Apa itu karena faktor fasilitas dan jalur transportasi yang belum memadai?
Mungkin juga karena pemerintah daerah setempat masih enggan untuk melirik dan memperkenalkan ke masyarakat banyak. Atau, yang dijaga, dirawat, dan dipromosikan terus hanyalah tempat wisata yang mudah dijangkau dan ada di pusat kota saja. Tentu mereka punya alasan sendiri tentang hal ini.
Jika Pemerintah Daerah (PemDa) mempunyai alasan sendiri untuk itu, maka kita sebagian masyarakat yang lahir, tumbuh, dan dibesarkan di tanah Manggarai pun memiliki alasan sendiri untuk tetap dan terus mempromosikan objek wisata yang ada di perut bumi Manggarai. Hal ini merupakan bentuk ungkapan kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah kelahiran.
Tempat Wisata Kebanggaan Manggarai
Sebut saja seperti ini. Karena objek wisata ini menjadi dan bahkan merupakan prioritas pemerintah daerah dalam segala hal. Entah dengan alasan apa, hanya mereka yang tahu dan paham. Tempat wisata ini yang membuat Flores, khususnya Manggarai menjadi wilayah yang makin dikenal dan diincar publik.
Objek wisata kebanggaan itu, diantaranya:
Taman Nasional Komodo
Cunca Wulang
Pantai Kanawa
Kampung Wae Rebo
Danau Ranamese
Pantai Pede
Pulau Rinca
Pulau Padar
Goa Batu Cermin
Pulau Kelor
Pulau Kalong
Pink Beach atau Pantai Merah
Pulau Bidadari
Liang Bua
Gili Lawa atau Gili Laba
Mungkin kali ini gaya bertuturnya agak berbeda dari yang sebelumnya. Pada bagian yang sudah-sudah, asemolas lebih banyak berkisah tentang tempat-tempat wisata yang ada di daerah Manggarai. Atau lebih tepatnya mempromosikan tempat-tempat wisata alam yang ada di daerah Flores secara umum dan wilayah Manggarai secara lebih khusus.
Saat ini topik yang akan diangkat meski masih dalam ruang lingkup tempat wisata, namun pembahasannya bersifat umum; tidak terikat pada satu objek wisata saja.
Biar bahasanya tidak makin ngawur, mari telusuri bersama perjalanan singkat tempat-tempat wisata di daerah Flores secara umum dan Manggarai pada khususnya.
Mengapa Tempat Wisata Manggarai?
Begitu banyak tempat wisata alam yang ada di wilayah Flores, khususnya Manggarai. Lokasi objek wisata alam tersebut tersebar di wilayah-wilayah kabupaten Manggarai. Baik itu di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, maupun di wilayah Kabupaten Manggarai Timur.
Seperti penjelasan pada artikel sebelumnya meski hanya sepintas lalu, Manggarai merupakan salah satu suku yang ada dan mendiami Pulau Flores. Di tanah Manggarai ini banyak sekali tempat wisata alam yang belum diketahui publik. Apa itu karena faktor fasilitas dan jalur transportasi yang belum memadai?
Mungkin juga karena pemerintah daerah setempat masih enggan untuk melirik dan memperkenalkan ke masyarakat banyak. Atau, yang dijaga, dirawat, dan dipromosikan terus hanyalah tempat wisata yang mudah dijangkau dan ada di pusat kota saja. Tentu mereka punya alasan sendiri tentang hal ini.
Jika Pemerintah Daerah (PemDa) mempunyai alasan sendiri untuk itu, maka kita sebagian masyarakat yang lahir, tumbuh, dan dibesarkan di tanah Manggarai pun memiliki alasan sendiri untuk tetap dan terus mempromosikan objek wisata yang ada di perut bumi Manggarai. Hal ini merupakan bentuk ungkapan kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah kelahiran.
Tempat Wisata Kebanggaan Manggarai
Sebut saja seperti ini. Karena objek wisata ini menjadi dan bahkan merupakan prioritas pemerintah daerah dalam segala hal. Entah dengan alasan apa, hanya mereka yang tahu dan paham. Tempat wisata ini yang membuat Flores, khususnya Manggarai menjadi wilayah yang makin dikenal dan diincar publik.
Objek wisata kebanggaan itu, diantaranya:
Taman Nasional Komodo
Cunca Wulang
Pantai Kanawa
Kampung Wae Rebo
Danau Ranamese
Pantai Pede
Pulau Rinca
Pulau Padar
Goa Batu Cermin
Pulau Kelor
Pulau Kalong
Pink Beach atau Pantai Merah
Pulau Bidadari
Liang Bua
Gili Lawa atau Gili Laba
Objek wisata populer atau seperti kata orang-orang patut dan harus dikunjungi di atas, hanya beberapa yang sudah ada dan tertulis di sini. Berarti masih banyak peer yang harus dituntaskan. Untuk objek wisata yang dibanggakan itu, pasti kamu sudah mendengar dan mungkin juga sempat bertandang ke sana untuk menyaksikan langsung segala keindahannya.
Objek Wisata Yang Masih Tersembunyi
Mungkin kamu salah satu yang tidak setuju ketika julukan ini muncul untuk beberapa tempat wisata alam. Apalagi jika lokasinya ada di kampung halaman kamu. Namun ada baiknya diangkat agar masyarakat umum juga bisa tahu bahwa ada yang indah dan tersembunyi di sana.
Bisa jadi ini merupakan salah satu cara untuk mengingatkan pemerintah daerah. Sebagai pengingat bahwa masih ada banyak tempat wisata yang butuh perhatian dan pengembangan untuk nantinya memberikan tambahan pada pendapatan daerah.
Sebut saja diantaranya:
Istana Ular
Pantai Ketebe
Pantai Mbalata
Tengku Leseng
Gua atau Liang Toge
Rana Kulan
Ine Mbele
Pantai Sengari
Ranaka
Ini hanya beberapa contoh objek wisata alam yang masih tersembunyi dan belum sepenuhnya diketahui masyarakat umum. Mungkin karena salah satu hal mendasar adalah akses jalur transportasi yang belum memadai untuk menjangkau tempat tersebut.
Kapan Dikembalikan?
Sebagai bagian dari Flores, Manggarai khususnya, sangatlah bangga ketika banyak wisatawan asing maupun domestik yang bertandang ke Flores. Bahagia ketika mereka terpesona dengan berbagai pesona dan keindahan yang disuguhkan tanah Manggarai. Terharu tak kala mereka dengan segala cara berusaha mencapai lokasi yang telah jadi prioritas kunjungan mereka.
Namun, raut kebahagiaan itu akan berganti kesedihan atau bahkan mungkin kepura-puraan tak kala ada pertanyaan yang tertuju padamu. Misalnya: "Kamu sudah pernah ke Pulau Komodo?". Apa kira-kira jawabanmu? Apa kamu akan menjawab seperti ini: " Sudah pernahlah, kan itu daerah saya". Atau: "Sudah, tapi dulu saat masih kecil".
Apa itu kenyataannya? Atau itu hanya jawaban klise agar kamu tidak merasa malu sebagai putra Manggarai belum bisa mampir ke tempat wisata kebanggaan itu? Tak perlu malu dan berkecil hati karena banyak juga yang sepertimu. Belum bisa berkunjung ke sana. Alasannya hanya satu: "Biaya yang terlalu mahal".
Yah, begitulah kenyataan yang terjadi saat ini. Objek wisata yang menjadi kebanggaan makin jauh dan bahkan hampir hilang dari genggaman. Sebab tempat wisata-wisata itu tidak bisa lagi dikunjungi dengan bebas seperti dulu. Jika sudah suntuk di rumah, bisa sepuasnya bermain pasir di tepian pantai sambil menanti sunset sebagai penutup hari.
Sebagai masyarakat lokal, tidak bisa lagi dengan bebas menjangkau bibir pantai yang indah. Harus memiliki dana yang cukup seperti layaknya wisatawan domestik. Susah, sedih, marah, kecewa pastinya. Namun itulah kenyataannya.
Sangat diakui bahwa suara sumbang ini tak sehebat senior-senior yang terus berjuang keras dengan secara gaya dan cara untuk tanah kelahiran.
Namun melalui tulisan pendek dan tak beraturan ini, hanya satu hal yang ingin disampaikan, adalah "Kembalikan apa yang sudah diambil dari kami. Berikan kebebasan agar kami dan anak cucu kami dapat kembali menikmati indahnya panorama pantai".
Ketika Yang Dibanggakan Mulai Diambil
4/
5
Oleh
Molas