Cunca Wulang: Yang Cantik Dari Manggarai Barat

Menyusuri tiap jejak keindahan alam di bumi mungkin tak akan pernah usai. Banyak hal yang terpampang di alam untuk membuktikan sungguh dasyat karya agung Sang Pencipta. Hamparan laut yang biru membentang, barisan indah bukit dan gunung nan hijau, flora dan fauna yang beraneka ragam. Semua itu diberikan Sang Pencipta untuk dijaga dan dirawat oleh manusia.

Sebagai orang Manggarai, jujur masih banyak hal yang mungkin saya ketahui tentang keindahan alam tanah kelahiran saya. Begitu banyak pesona alam daerah saya yang mungkin masih tersembunyi di antara rimbunnya pepohonan. Kamu pun mungkin sebagai putra putri Manggarai belum mengetahui banyak kemolekan alam bumi Manggarai. Namun, jauh di lubuk hati, saya dan kamu patut bersyukur untuk semua pesona indah Manggarai pada Sang Pencipta Semesta.

Hari ini asemolas kembali mempromosikan objek wisata Cunca Wulang di Manggarai, Flores. Mari simak bersama siapa tahu besok atau lusa kamu punya rencana untuk bertandang ke sana.

Apa Itu Cunca Wulang?
Jika dilihat dari arti katanya, Cunca Wulang merupakan kata yang berasal dari bahasa daerah Manggarai, yaitu ‘Cunca’ artinya air terjun.

Cunca Wulang merupakan nama sebuah air terjun yang ada di daerah Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Nama air terjun ini akhirnya digunakan untuk nama sebuah desa yang merupakan lokasi dimana air terjun ini berada, yaitu desa Cunca Wulang. Desa Cunca Wulang ini merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah kecamatan Mbeliling, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Desa Cunca Wulang ini terdiri atas tiga (3) kampung, yaitu:

Kampung Wersawe. Kampung ini merupakan pusat pemerintahan desa dan sekaligus ibukota dari kecamatan Mbeliling
Kampung Meleng
Kampung Tohong

Karena di desa Cunca Wulang ini ada air terjun Cunca Wulang, maka desa ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata bagi para wisatawan baik mancanrgara maupun domestik.

Bagaimana Cunca Wulang?
Cunca Wulang merupakan air terjun yang sangat indah di daerah Mbeliling tepatnya di desa Cunca Wulang. Kondisi alam di sekitar air terjun ini sangatlah sejuk karena posisinya ada di atas ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Situasi di sekitar Cunca Wulang masih benar-benar alami. Airnya berwarna jernih dan bening dengan batu-batuan cadas yang ada di sekelilingnya.

Untuk melihat air terjun Cunca Wulang dari atas sangatlah susah karena air terjun ini diapiti oleh batuan dari sisi kanan dan kiri. Jika ingin melihat maka kamu harus masuk berenang ke kolam aliran dan masuk lebih dalam. Tetapi biasanya para pemandu akan melarang jika kamu ingin masuk lebih ke dalam karena takut sewaktu-waktu debit air akan meningkat sehingga dapat menghasilkan arus yang sangat deras. Mungkin itu salah satu cara pemandu untuk menghindari bahaya pada setiap pengunjung yang datang.

Tak perlu kecewa karena Cunca Wulang memiliki kolam alami yang merupakan tempat aliran air dan sangat enak untuk berendam dan berenang. Dan yang lebih menantang dan uji nyali kamu ketika harus melompat dari ketinggian 4 meter dan setibanya di bawah disambut dengan dinginnya air kolam yang bening. Kolam pemandian ini dalamnya kira-kira 4 meter. Kolam ini biasanya digunakan oleh para pengunjung sebagai tempat istirahat untuk melepaskan lelah dan pegalnya kaki setelah menempuh perjalanan yang lumayan menguras stamina.

Akses Menuju Cunca Wulang
Lokasi Cunca Wulang terletak di daerah pedalaman. Untuk mencapai tempat ini membutuh perjalanan yang cukup sulit karena medan yang dilalui rumit. Jarak lokasi Cunca Wulang dengan pusat kota Labuan Bajo lumayan jauh. Meski kecamatan Mbeliling merupakan kecamatan pemekaran baru, namun jalur transportasinya masih sulit dan jalanan yang dilalui boleh dikatakan rusak parah.

Dari kota Labuan Bajo ada beberapa alternative transportasi yang bisa dipakai menuju Cunca Wulang. Menggunakan mobil sewa atau menggunakan kendaraan roda dua (sepeda motor). Jika memilih menggunakan sepeda motor maka kamu akan mengeluarkan biaya sekitar Rp 100.000 – Rp 200.000,-. Sedangkan jika memilih menggunakan mobil maka iayanya lumayan mahal yaitu sekitar Rp 500.000 – Rp 600.000,-; ini tergantung kesepakatan kamu dengan pemilik kendaraan. Karena letak Cunca Wulang di daerah pedalaman, jarak dari Labuan Bajo melalui jalan utama Labuan Bajo ke Ruteng sepanjang 25 kilometer. Sepanjang 25 kilometer itu nyali kamu benar-benar diuji karena hampir sering bertemu kendaraan besar atau mungkin harus nyalip diantar kendaraan-kendaraan besar itu.

Setelah menempuh jarak 25 kilometer dengan kondisi jalan yang bagus, kamu harus menyiapkan stamina yang baik lagi menuju Cunca Wulang yang kira-kira 4 kilometer jaraknya. Mengapa demikian? Karena sepanjang 4 kilometer itu kamu akan berjumpa dengan kondisi jalan yang rusak parah, batu-batu yang terkadang tidak tertata dengan baik sehingga jika tidak hati-hati maka bisa jatuh. Atau jalan berpapasan dengan tanjakan dan turunan yang sangat curam. Setelah selesai uji nyali di medan berat dengan sepeda motor, kini giliran kamu harus menyiapkan kaki untuk menyusuri daerah hutan belukar untuk bisa sampai ke lokasi tujuan yaitu Cunca Wulang.

Sepanjang perjalanan kira-kira 45 menit lamanya, kamu akan ditemani oleh pemandu wisata. Mereka akan menjelaskan hal-hal yang akan ditemui di sepanjang perjalanan dan hal tersebut akan menambah wawasanmu tentang alam Indonesia tentunya. Selama 45 menit itu, kamu akan menyusuri hutan belukar, keluar masuk jalanan terjal berbatuan, dan naik turun gunung. Buat kamu yang suka dengan kegiatan uji nyali, perjalanan dan pengalaman ini pasti sangat menyenangkan. Setelah menempuh perjalan panjang, maka barulah kamu sampai di Cunca Wulang; air terjun dengan sejuta pesona alam yang seakan mampu membayar semua rasa lelah di tubuhmu.

Satu hal yang perlu diperhatikan jika ingin berkunjung ke Cunca Wulang adalah jangan lupa membawa bekal untuk perjalananmu. Sebab di lokasi tujuan wisata ini tidak ada tempat atau tidak ada orang yang menjual makanan karena lokasi ada di tengah hutan, lumayan jauh dari daerah perkampungan warga setempat.