Rabu, 05 Oktober 2016

Makna Sebuah Pertemanan

Sahabat pembaca asemolas, kali ini saya akan membahas topik tentang 'teman'. Lebih tepatnya " Makna Sebuah Pertemanan". Saya yakin ini bukan merupakan hal baru apalagi asing buat kamu kan? Karena pada dasarnya; saya, kamu, atau mereka semua butuh dan punya 'teman' untuk berbagi. Kamu setuju?

Aku Dan Sahabat-sahabatku


Apa Itu Teman Atau Pertemanan?
Bagaimana reaksimu tak kala suatu ketika ada yang bertanya: "Kamu punya berapa teman?". Kira-kira seperti apa jawabanmu. Apa kamu akan memberi jawaban dua orang, tiga, atau banyak? Atau kamu malah sejenak terdiam karena kaget dengan pertanyaan seperti itu. Terus balik bertanya: "Maksudnya bagaimana? Teman apa, dimana, dan seperti apa?". Bingung kan.

Hal seperti itu pernah saya alami saat salah seorang teman bertanya "Temanmu ada berapa banyak?" Jujur, saya agak terperanjat seakan tak bisa menjawab. Yah, agar tidak seperti menghindar untuk memberi jawaban maka saya balik bertanya padanya. "Teman seperti apa yang kamu maksudkan? Teman yang ada di sini atau dimana?".

Teman saya malah tertawa setelah mendengar jawaban dari saya. Seolah-olah jawaban saya merupakan lelucon baginya karena suara tawanya seakan tak bisa berhenti. Saya tidak marah ataupun sedih melihat reaksinya. Saya malah bersyukur karena bisa membuatnya tersenyum bahagia. Itung-itung mungkin salah satu teorinya benar.

Berawal dari pertanyaan di atas, apa itu teman? Buat saya, teman adalah seseorang yang selalu berusaha menjaga kita dari rasa sedih dan kesendirian. Orang yang selalu menghadirkan pikiran positif  dan selalu memberikan motivasi agar saya bisa tumbuh menjadi pribadi yang kian baik.

Foto Bareng Teman Terbaik


Teman Dan Media Sosial
Jika kembali mengingat pertanyaan teman diatas, saya terkadang senyum-senyum sendiri. Karena bila disadari di zaman yang kian canggih seperti sekarang ini kian maraknya penggunaan social media dan social networking. Dari situ kita akan memperoleh banyak teman. Dan pertemanan itu seakan menjadi suatu hal yang terkesan unik. 

Lihat saja di akun media sosial  yang kamu miliki seperti facebook. Di sana ada ribuan orang yang menjadi teman kita. Belum lagi di akun social media lainnya seperti twitter, instagram, path, tumblr, linkedin, atau pinterest. Tidak hanya terbatas di situ. Ada daftar kontak BB, whatsapp, line yang selalu menghubungkan kita dengan teman-teman di luar sana. Dari situ kita sadar bahwa teknologi seakan menciptakan jarak yang kian tipis diantara semua orang. 

Dari sana kita bisa mengenal semua orang tanpa batasan usia. Tanpa perlu ditelusuri lebih jauh tentang asal usul atau usianya. Semua orang seakan bisa memberikan komentar tentang apa dan siapapun. Saat itu, tak ada lagi yang menilai saya ataupun kamu sebagai orang yang sok akrab ketika mengomentari status seseorang. Sungguh unik kan. 

Mereka semua yang terhubung di akun media sosial saya dan kamu adalah teman. Sekarang, kembali ke topik utama, apakah mereka semua bisa disebut sebagai teman? 


Makna Kehadiran Teman
Jika orang-orang yang terhubung di akun media sosial adalah teman, lalu muncul pertanyaan lanjutan: "Apa arti pertemanan sesungguhnya? Mungkinkah seseorang yang secara fisik dan nyata ada di samping kita tiap saat,  paham kapan kita sedih, marah atau bahagia. 

Ataukah, mereka yang mungkin dan bahkan tidak pernah kita kenal sebelumnya, bagaimana rupanya, seperti apa karakternya tetapi ia seakan mampu memahami pikiran kita? Dapat merasakan kesedihan, mampu memberikan dukungan saat kita bingung, dan bahkan bisa menertawakan kebodohonan bersama? 

Tertawa Dan Bahagia Bersama Sahabat


Jujur, hingga kini sungguh sangat sulit buat saya untuk mengartikannya. Jika harus menggunakan hitungan jumlah, susah menemukan orang yang tak punya kawan di masa sekarang ini. Namun, jika diselidiki di kehidupan nyata; kita akan selalu menemukan orang-orang yang tetap merasa sendirian hidup di dunia. 

Dalam kondisi stres dan depresi misalnya. Begitu banyak orang yang melarikan diri pada hal-hal negatif. Misalkan, narkoba atau hal-hal negatif lainnya. Saat ditanya alasannya, tidak sedikit yang menjawab: "Saya tidak punya teman untuk berbagi. Tak ada keluarga yang mau diajak bicara dan berbagai alasan lainnya yang bila ditarik benang merahnya, sesungguhnya ia merasa tidak punya teman lagi. Itu saja". (CM)

~~

Sekarang menurut kamu, siapakah teman sesungguhnya? Siapakah teman kita? Atau, apakah kita benar adalah teman bagi orang-orang di sekitar kita? Apakah kita ada ketika teman kita susah, seperti halnya kita suka bersamanya ketika senang? Pertanyaan yang seakan selalu menjadi teka-teki.

Jika kamu punya jawaban ataupun komentar terkait artikel ini, bisa tuliskan di kolom komentar. Mudah-mudahan catatan ini dapat memberikan makna tersendiri buat kita semua. 

Sampai jumpa di kisah selanjutnya ;)

Berkumpul Bersama Teman-teman Dekat


Related Posts

Makna Sebuah Pertemanan
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Ingin berlangganan artikel Ase Molas? Silahkan daftarkan email Anda di bawah ini: