Sebelum saya menjadi seperti ini, seorang gadis cantik yang beranjak dewasa, tentulah saya seperti orang lainnya yang harus melalui masa (fase) perkembangan dan pertumbuhan. Layaknya manusia normal, masa pertumbuhan dan perkembangan itu terbagi dalam dua (2) bagian. Masa sebelum lahir dan masa setelah lahir ke dunia.
Tahap sebelum lahir terjadi di dalam rahim ibu. Dimana selama 9 bulan satu janin yang kemudian berubah jadi seorang manusia hidup dan berkembang.
Sedangkan, tahap pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir ke dunia dibedakan dalam 5 tahap.
Berikut asemolas coba membahas masa (fase) seseorang mengalami masa transisi dalam hidupnya. Mari simak bersama.
Apa Itu Perkembangan?
Perkembangan adalah semua perubahan yang terjadi dan dialami seseorang mulai dari janin sampai menuju tingkat dewasa, yang berlangsung secara progresif, berkesinambungan, dan sistematis, entah itu berkaitan dengan fisik maupun psikis. Aspek perkembangan individu ini saling mempengaruhi satu sama lain; baik bentuk fisik, emosi, intelegensi, ataupun sosial.
Proses sistematis, progresif, dan berkesinambungan yang dimaksud adalah:
Ciri-ciri Perkembangan Secara Umum
Prinsip-prinsip Perkembangan
Biasanya perkembangan setelah lahir dibagi dalam 5 tahap, yaitu:
Perkembangan Berdasarkan Analisis Biologis
Dimana perkembangan ini ditentukan berdasarkan proses pertumbuhan atau keadaan tertentu.
Menurut Aristoteles
Ada tiga tahap perkembangan manusia: mulai sejak lahir hingga dewasa dan lama dari tiap tahap 7 tahun.
• Tahap 1 : 0 – 7 tahun (masa anak kecil atau bermain)
• Tahap 2 : 7 – 14 tahun (masa belajar atau sekolah rendah)
• Tahap 3 : 14 – 21 tahun (masa remaja; masa transisi menjadi dewasa)
Menurut Kretschmer
Perkembangan manusia melalui 4 tahap sejak lahir sampai dewasa, yaitu:
• Tahap 1 : 0 – 3 tahun (anak kelihatan pendek gemuk)
• Tahap 2 : 3 – 7 tahun (terlihat langsing; makin tinggi)
• Tahap 3 : 7 – 13 tahun ( terlihat pendek gemuk kembali)
• Tahap 4 : 13 – 20 tahun (terlihat langsing lagi)
Menurut Sigmund Freud
Fase oral : 0 – 1 tahun
Positif :
• Kebahagiaan terletak pada mulut
• Mulut melakukan kegiatan: mengisap, menelan, memainkan bibir, makan, kenyang, dan tidur.
Negatif:
Menggigit, marah, menangis jika ada keinginannya yang tidak terpenuhi, mengeluarkan air liur
Fase anal : 1 – 3 tahun
Positif:
• Bisa belajar mengontrol saat BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil)
• Senang jika bisa dilakukan sendiri
Negatif:
Buruk hasilnya jika tidak dilatih dengan serius oleh orang tua sehingga anak tidak dapat melakukan dengan baik
Fase phalik : 3 – 5 tahun
Positif:
• Mulai mengenal perbedaan laki-laki dan perempuan
• Dekat dengan orang tua lawan jenis
• Cenderung meniru kegiatan yang dilakukan orang tua sejenis
Negatif:
Anak belum mampu membedakan kegiatan yang baik dan buruk
Fase latent : 5 – 12 tahun
Positif:
• Anak berada pada usia sekolah
• Mulai bersosialisasi dalam kelompok atau dengan teman-teman
• Perkembangan dalam hal komunikasi dan percaya diri
Fase genital : 12 tahun – dewasa
Positif:
• Penentuan identitas
• Adanya pemusatan seksual pada genital
• Belajar mandiri
• Mulai intim dengan lawan jenis
• Mulai ada bentuk grup dengan teman –teman
Menurut Elizabeth Hurlock
• Tahap 1 : fase Prenatal (masa sebelum lahir atau mulai awal pembentukan janin sampai lahir)
• Tahap 2 : Infancy (masa orok atau mulai lahir sampai berumur 14 hari)
• Tahap 3 : Babyhood (bayi atau usia 2 minggu sampai usia 2 tahun)
• Tahap 4 : Childhood (masa kanak-kanak atau mulai usia 2 tahun sampai usia pubertas)
• Tahap 5 : Adolesence (remaja atau mulai usia 11 tahun sampai usia 21 tahun); pada tahap ini dibagi dalam tiga fase, yaitu:
Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis (Instruksional)
Menurut Comenius
Comenius melihatnya dari segi pendidikan dimana pendidikan lengkap dari seorang individu berlangsung dalam 4 tahap, yaitu:
• Scola maternal (Sekolah ibu) : anak-anak sampai usia 6 tahun
• Scola vernaculan (Sekolah bahasa ibu) : anak usia 6 – 12 tahun
• Scola latina (Sekolah latin) : usia 12 – 18 tahun
• Academia (Akademik) : usia 18 – 24 tahun
Menurut Rosseau
• Tahap 1 : usia asuhan (usia 0 – 2 tahun)
• Tahap 2 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera (usia 2 – 12 tahun)
• Tahap 3 : masa pendidikan akal (usia 12 – 15 tahun)
• Tahap 4 : masa pendidikan watak dan pendidikan agama (usia 15 – 20 tahun)
Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis
Pada masa perkembangan ini, seorang individu akan mengalami masa-masa kegoncangan. Perkembangan ini digambarkan sebagai sebuah proses evolusi yang mana pada akhirnya akan berubah menjadi revolusi.
Secara umum, saat masa perkembangan ini, seseorang akan mengalami masa kegoncangan dua (2) kali, yaitu:
• Kira-kira pada tahun ketiga atau keempat
• Pada permulaan masa pubertas
Dilihat dari masa kegoncangannya, perkembangan seseorang digambarkan melalui tiga (3) tahap, yaitu:
• Masa kanak-kanak (dari lahir – masa kegoncangan pertama)
• Masa berkerasian sekolah (dari masa kegoncangan pertama sampai kegoncangan kedua)
• Masa kematangan (dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja)
Tahap sebelum lahir terjadi di dalam rahim ibu. Dimana selama 9 bulan satu janin yang kemudian berubah jadi seorang manusia hidup dan berkembang.
Sedangkan, tahap pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir ke dunia dibedakan dalam 5 tahap.
Berikut asemolas coba membahas masa (fase) seseorang mengalami masa transisi dalam hidupnya. Mari simak bersama.
Apa Itu Perkembangan?
Perkembangan adalah semua perubahan yang terjadi dan dialami seseorang mulai dari janin sampai menuju tingkat dewasa, yang berlangsung secara progresif, berkesinambungan, dan sistematis, entah itu berkaitan dengan fisik maupun psikis. Aspek perkembangan individu ini saling mempengaruhi satu sama lain; baik bentuk fisik, emosi, intelegensi, ataupun sosial.
Proses sistematis, progresif, dan berkesinambungan yang dimaksud adalah:
- Sistematis : perubahan dalam perkembangan yang bersifat saling ketergantungan atau mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (baik fisik maupun psikis) dan merupakan satu kesatuan yang utuh dan harmonis.
- Progesif : perubahan terjadi bersifat meningkat, maju, dan mendalam baik secara fisik (kuantitatif) maupun psikis (kualitatif).
- Berkesinambungan : perubahan yang terjadi pada fungsi atau bagian organisme yang berlangsung secara beraturan.
Ciri-ciri Perkembangan Secara Umum
- Adanya perubahan pada aspek fisik (perubahan berat badan dan organ-organ tubuh) dan aspek psikis (timbulnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
- Adanya perubahan dalam proporsi; berkaitan dengan aspek fisik (proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke realita)
- Hilangnya tanda-tanda yang lama: tanda-tanda fisik (hilangnya kelenjar thymus / kelenjar yang terletak di rongga dada dan sangat aktif pada anak-anak sampai kira-kira di bawah usia 18 tahun) dan aspek psikis (hilangnya tingkah laku kanak-kanak dan perilaku impulsive / perilaku yang suka berubah secara tiba-tiba)
- Munculnya tanda-tanda yang baru; aspek fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) dan aspek psikis (bertumbuhnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, interaksi dengan lawan jenis, dan moral)
Prinsip-prinsip Perkembangan
- Never ending process (proses yang tidak pernah berhenti) artinya manusia dalam hidupnya secara terus-menerus akan mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh pengalaman atau proses belajar
- Segala aspek perkembangan saling mempengaruhi artinya tiap aspek perkembangan individu baik fisik, intelegensi, emosi, maupun sosial yang saling mempengaruhi jika salah satu dari aspek tersebut tidak ada
- Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat untuk perkembangan berikutnya
Biasanya perkembangan setelah lahir dibagi dalam 5 tahap, yaitu:
- Tahap masih bayi
- Tahap anak-anak
- Tahap remaja
- Tahap dewasa
- Tahap usia lanjut
Perkembangan Berdasarkan Analisis Biologis
Dimana perkembangan ini ditentukan berdasarkan proses pertumbuhan atau keadaan tertentu.
Menurut Aristoteles
Ada tiga tahap perkembangan manusia: mulai sejak lahir hingga dewasa dan lama dari tiap tahap 7 tahun.
• Tahap 1 : 0 – 7 tahun (masa anak kecil atau bermain)
• Tahap 2 : 7 – 14 tahun (masa belajar atau sekolah rendah)
• Tahap 3 : 14 – 21 tahun (masa remaja; masa transisi menjadi dewasa)
Menurut Kretschmer
Perkembangan manusia melalui 4 tahap sejak lahir sampai dewasa, yaitu:
• Tahap 1 : 0 – 3 tahun (anak kelihatan pendek gemuk)
• Tahap 2 : 3 – 7 tahun (terlihat langsing; makin tinggi)
• Tahap 3 : 7 – 13 tahun ( terlihat pendek gemuk kembali)
• Tahap 4 : 13 – 20 tahun (terlihat langsing lagi)
Menurut Sigmund Freud
Fase oral : 0 – 1 tahun
Positif :
• Kebahagiaan terletak pada mulut
• Mulut melakukan kegiatan: mengisap, menelan, memainkan bibir, makan, kenyang, dan tidur.
Negatif:
Menggigit, marah, menangis jika ada keinginannya yang tidak terpenuhi, mengeluarkan air liur
Fase anal : 1 – 3 tahun
Positif:
• Bisa belajar mengontrol saat BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil)
• Senang jika bisa dilakukan sendiri
Negatif:
Buruk hasilnya jika tidak dilatih dengan serius oleh orang tua sehingga anak tidak dapat melakukan dengan baik
Fase phalik : 3 – 5 tahun
Positif:
• Mulai mengenal perbedaan laki-laki dan perempuan
• Dekat dengan orang tua lawan jenis
• Cenderung meniru kegiatan yang dilakukan orang tua sejenis
Negatif:
Anak belum mampu membedakan kegiatan yang baik dan buruk
Fase latent : 5 – 12 tahun
Positif:
• Anak berada pada usia sekolah
• Mulai bersosialisasi dalam kelompok atau dengan teman-teman
• Perkembangan dalam hal komunikasi dan percaya diri
Fase genital : 12 tahun – dewasa
Positif:
• Penentuan identitas
• Adanya pemusatan seksual pada genital
• Belajar mandiri
• Mulai intim dengan lawan jenis
• Mulai ada bentuk grup dengan teman –teman
Menurut Elizabeth Hurlock
• Tahap 1 : fase Prenatal (masa sebelum lahir atau mulai awal pembentukan janin sampai lahir)
• Tahap 2 : Infancy (masa orok atau mulai lahir sampai berumur 14 hari)
• Tahap 3 : Babyhood (bayi atau usia 2 minggu sampai usia 2 tahun)
• Tahap 4 : Childhood (masa kanak-kanak atau mulai usia 2 tahun sampai usia pubertas)
• Tahap 5 : Adolesence (remaja atau mulai usia 11 tahun sampai usia 21 tahun); pada tahap ini dibagi dalam tiga fase, yaitu:
- Fase pre adolescence (mulai usia 11 – 13 tahun untuk perempuan, untuk laki-laki pada usia sekitar setahun berikutnya)
- Fase early adolescence (mulai usia 13 – 14 tahun sampai usia 16 – 17 tahun)
- Fase late adolescence (masa-masa akhir dari perkembangan seorang individu atau masa seseorang menempuh perguruan tinggi)
Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis (Instruksional)
Menurut Comenius
Comenius melihatnya dari segi pendidikan dimana pendidikan lengkap dari seorang individu berlangsung dalam 4 tahap, yaitu:
• Scola maternal (Sekolah ibu) : anak-anak sampai usia 6 tahun
• Scola vernaculan (Sekolah bahasa ibu) : anak usia 6 – 12 tahun
• Scola latina (Sekolah latin) : usia 12 – 18 tahun
• Academia (Akademik) : usia 18 – 24 tahun
Menurut Rosseau
• Tahap 1 : usia asuhan (usia 0 – 2 tahun)
• Tahap 2 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera (usia 2 – 12 tahun)
• Tahap 3 : masa pendidikan akal (usia 12 – 15 tahun)
• Tahap 4 : masa pendidikan watak dan pendidikan agama (usia 15 – 20 tahun)
Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis
Pada masa perkembangan ini, seorang individu akan mengalami masa-masa kegoncangan. Perkembangan ini digambarkan sebagai sebuah proses evolusi yang mana pada akhirnya akan berubah menjadi revolusi.
Secara umum, saat masa perkembangan ini, seseorang akan mengalami masa kegoncangan dua (2) kali, yaitu:
• Kira-kira pada tahun ketiga atau keempat
• Pada permulaan masa pubertas
Dilihat dari masa kegoncangannya, perkembangan seseorang digambarkan melalui tiga (3) tahap, yaitu:
• Masa kanak-kanak (dari lahir – masa kegoncangan pertama)
• Masa berkerasian sekolah (dari masa kegoncangan pertama sampai kegoncangan kedua)
• Masa kematangan (dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja)
Aku dan Masa Transisi
4/
5
Oleh
Molas