Sabtu, 07 Januari 2017

Kompiang: Sejarah Dunia Dalam Makanan Lokal

"Kompiang longa! Kompiang longa!"
"Nana, kompiang.. Mai e..."
_________________________________________

Mungkin cuplikan percakapan di atas sudah tidak asing lagi dalam ingatan kita, orang Manggarai, Flores. Yah, percakapan singkat pada pengantar tadi merupakan salah satu contoh aktivitas pagi (dulu) di daerah Manggarai, di kota Ruteng khususnya.

Biasanya, saat matahari mulai terbit kira-kira jam 6 pagi, sang penjaja kue 'kompiang' akan berkeliling dari gang ke gang rumah warga untuk menjual kue jualannya dengan teriakan khas: "Kompiang longa.. kompiang longa..".

Kompiang Dan Kopi Flores
Foto: @baiqandrea  

Di awal pekan di tahun yang baru 2017, ase molas akan membahas secara khusus tentang Kompiang. Jajanan sekaligus oleh-oleh khas dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Apa Itu Kompiang?
Kompiang atau Kompia adalah sejenis makanan (kue) yang terbuat dari tepung terigu, air hangat, vermipan, ragi, minyak goreng, gula, garam, dan longa (wijen) yang berbentuk bulat. 

Dulu, awal-awal mulai kompiang ada di Manggarai, kue ini dibuat dalam bentuk polos; ada yang bagian atasnya ditabur wijen (longa), ada juga yang tidak pakai longa, dan tanpa isi didalamnya. Kami menyebutnya "kompiang longa".

Namun, seiring perkembangan zaman, ada beberapa orang yang bisa dan biasa membuat kompiang memberi kombinasi baru pada kompiang dengan memberi isi dalam kompiang. Biasanya mereka akan memasukkan daging yang telah dimasak dengan bumbu-bumbu di dalam kompiang sehingga terasa lebih gurih dan enak. Orang Manggarai biasa menyebutnya "kompiang daging".


Sejarah Kompiang
Konon, kompiang atau kompyang awal mulanya berasal dari negara China. Dimana kompiang merupakan makanan khas negeri China yang dulunya dibuat untuk dijadikan bekal bagi para pejuang China saat berperang melawan Jepang. 

Makanan khas ini sengaja dibuat untuk para pejuang China dengan meniru bahan makanan yang dijadikan perbekalan orang Jepang saat perang. Untuk makanan ini, orang-orang di negara China memberi nama: "Guang Bing" atau "Guang Biang" yang diambil dari nama sang pencipta dan penemu resep khas dari makanan ini: "Qi Jiguang". Qi Jiguang merupakan pahlawan pejuang pada zaman Dinasti Ming tahun 1563.  

Kompyang Dan Secangkir Kopi Sore
Foto: @june.kz  

Makanan "Guang Bing" atau "Guang Biang", di Indonesia umumnya dan Manggarai khususnya lebih dikenal dengan nama "Kompiang" atau "Kompyang".  

Berdasarkan informasi yang didapat dari Budaya Tionghoa, kompiang ini aslinya adalah sejenis roti yang jika dimakan sangat susah karena keras dan polos tanpa isi apa-apa didalamnya. Hal ini sengaja dibuat agar makanan yang dulunya dijadikan bekal oleh para pejuang China ini tahan lama dan tidak basi meski disimpan dalam jangka waktu yang lama. 

Selain itu, kue jenis ini berbentuk bulat dengan lubang ditengahnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pejuang China saat membawanya dalam perang.

Jejak cerita kompiang di Manggarai, tidak terlepas dari nama para perantau keturunan China di Manggarai. Salah satu nama yang cukup dikenal adalah 'Baba Acu'
Ditangannya kompiang diolah menjadi makanan yang sedikit berbeda, namun tidak menghilangkan rasa dan resep utamanya. 

Dimana tepung terigu yang dijadikan bahan dasar. Model atau bentuk kompiang hanya bulat saja tanpa lubang ditengah kompiang. Sehingga rasa kompiang jika dimakan tidak lagi butuh perjuangan karena keras, melain lebih lembut, gurih, dan enak. Apalagi jika dipadukan dengan minuman kopi sebagai teman aktivitas. Rasanya lengkap sudah.


Resep Kompiang 
Di Manggarai, tidak semua orang bisa dan biasa membuat kompiang atau kompyang. Jika ditanya mungkin alasannya terkesan singkat dan sederhana; 'tidak tahu cara buatnya e..'. Atau: 'Susah e.. Lebih baik beli saja, gampang dan cepat!'.

Kompiang Flores Teman Kopi Sore Ini
Foto: @sa_three_a  

Bagaimana cara membuat kompiang atau kompyang? Berikut cara sederhana membuat kompiang.

Bahan dasar: 
  1. Tepung terigu 250 gram
  2. Air hangat kira-kira 175 gram 
  3. Ragi instan 4 gram 
  4. Mentega
  5. Air khi/lye 1/4 sendok
  6. Garam diukur sesuai selera
  7. Gula secukupnya

Bahan untuk dioleskan:
Telur 1 butir (ambil kuningnya saja)
Wijen putih secukupnya

Cara membuat:
  • Campurkan semua bahan dasar: tepung terigu, ragi instan, dan air hangat. Aduk semua bahan sampai rata dan tercampur.
  • Masukkan garam, gula, dan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk agar semua bahan tercampur rata. 
  • Adonan yang sudah tercampur tadi kemudian ditututp dengan plastik; diamkan kira-kira 30 menit atau lebih biar adonan bisa mengembang.
  • Setelah adonan mengembang, takar adonan sesuai selera dibuat bentuk bulat dan ditata di loyang yang telah dioles minyak goreng atau mentega (biar tidak lengket adonannya). 
  • Adonan yang sudah dibentuk dan diletakkan di loyang tadi pada bagian atas untuk kulitnya diberi olesan kuning telur dan susu cair kemudian ditaburi wijen putih.
  • Panggang adonan tadi dalam oven pemanggang dengan suhu 170'C selama kurang lebih 30 menit hingga matang dan berwarna coklat.
  • Setelah matang, angkat dan dinginkan.
  • Selamat menikmati 

   
Di Indonesia, selain di Manggarai, Flores, ada beberapa daerah juga yang mengenal dan memiliki kompiang. Misalnya: Surabaya, Solo, dan Malang.
 
Namun di sini, secara khusus dibahas tentang Kompiang yang biasa dikenal di daratan Manggarai saja. Jika ada yang memiliki informasi tambahan terkait kompiang atau kompyang, silakan tulis pada kolom komentar. 

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ;)

Kompiang Dan Kopi Manggarai Di Kala Senja
Foto: @baiqandrea  



Related Posts

Kompiang: Sejarah Dunia Dalam Makanan Lokal
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Ingin berlangganan artikel Ase Molas? Silahkan daftarkan email Anda di bawah ini: